Listrik Indonesia | Badan Pengelola Investasi Daya Anagata Nusantara (BPI Danantara) menyampaikan perkembangan terbaru terkait rencana pelaksanaan 33 proyek strategis nasional. Salah satu proyek yang menjadi perhatian adalah pengembangan energi dari pengolahan sampah atau waste to energy.
CEO Danantara Indonesia, Rosan Roeslani, menjelaskan bahwa regulasi yang menjadi dasar pelaksanaan proyek tersebut sudah selesai dibahas. Dengan demikian, tahap tender dapat segera dimulai.
"Itu yang 33 itu yang waste to energy kan. Nah kita sedang, PP nya sudah rampung, itu akan segera laksanakan untuk tender prosesnya," ujar Rosan saat ditemui di Gedung DPR RI, Jakarta, Kamis (4/9).
Lebih lanjut, Rosan menyebut beberapa daerah telah siap menjalankan proyek waste to energy. Daerah tersebut antara lain Jakarta, Bandung, Bali, Semarang, Surabaya, dan Makassar. Ia juga menegaskan bahwa mekanisme tender akan dilakukan secara terbuka dan transparan.
"Dan daerah-daerah lain yang prioritas yang sudah bisa jalan kita akan melakukan tender proses secara terbuka dan transparan," tambahnya.
Selain itu, Menteri Keuangan Sri Mulyani juga membahas proyek tersebut dalam pertemuannya dengan Rosan. Dalam pernyataannya, ia menekankan pentingnya memastikan strategi pembiayaan berjalan optimal, salah satunya melalui opsi penerbitan obligasi Danantara.
"Pembahasan difokuskan pada rencana 33 proyek strategis, dengan 5 proyek prioritas yang berlokasi di beberapa kota," ungkap Sri Mulyani melalui akun Instagram @smindrawati.
Menurutnya, pemilihan proyek strategis didasarkan pada kesiapan pelaksanaan dan manfaat sosial-ekonomi yang dapat dihasilkan. Dengan demikian, alokasi investasi dapat memberikan kontribusi nyata bagi pembangunan di tingkat daerah maupun nasional.
"Kami juga menyoroti pentingnya menjaga kesinambungan operasional proyek di daerah. Komunikasi yang transparan kepada pasar, publik, dan antarlembaga menjadi kunci untuk memperkuat koordinasi," jelas Sri Mulyani.
